HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Dosen Mata Kuliah
Yeni Adriani, S.ST
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1.
Kamilatin Nisa 15.401.12.023
2.
Lina Swastianingsih 15.401.12.024
3.
Merina Eka Pertiwi 15.401.12.025
4.
Moniq Sari Hidayah 15.401.12.026
5.
Neli Faradiba 15.401.12.027
6.
Ni Gusti Ayu Erjayanti D.H 15.401.12.028
7.
Novianti Januartin 15.401.12.029
8.
Oktavia Anggraini P.A. 15.401.12.030
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
PRODI D III KEBIDANAN
2012/2013
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas
disajikan selain mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan anugerah-Nya, sehingga dapat terselesaikan penulisan makalah
guna menyelesaikan tugas mata kuliah IKD IV dengan judul “Hubungan Antar
Manusia”.
Dengan menyelesaikan makalah
ini tentunya tidak akan memberikan hasil yang memuaskan apabila tidak disertai
bantuan dan bimbingan kepada penulis. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
sampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ibu Anis Yuliastutik, S.Kep., Ns.,
M.Kes, selaku Direktur Akademi Kesehatan Rustida;
2. Ibu Sri Aningsih, S.Pd, S.ST, selaku Ka.
Prodi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Rustida;
3. Yeni
Adriani, S.ST, selaku dosen pembimbing;
4. Teman – teman prodi D III Kebidanan
semester 1.
Semoga
segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis mendapat
imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak hal-hal yang belum
sempurna. Oleh sebab itu penulis tetap berharap atau menerima dengan tangan terbuka
mengenai kritik maupun saran yang sifatnya membangun sehingga dapat menambah
kesempurnaan dari makalah ini.
Krikilan,
Maret 2013
Penyusun
Daftar Isi
Halaman
Judul ....................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................ 1
1.3 Tujuan penulisan.............................................................. 1
1.3.1
Tujuan Umum...................................................... 1
1.3.2
Tujuan
Khusus..................................................... 1
1.4 Sistematika Penulisan....................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Hubungan Antar Manusia ................................... 3
2.2 Tujuan
Hubungan Antar Manusia ..................................... 4
2.3 Teknik-teknik
Antar Manusia ........................................... 6
2.4 Konsep
Diri ....................................................................... 8
2.5 Komponen
Konsep Diri .................................................... 10
2.6 Model
Johari Window........................................................ 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................... 14
3.2 Saran................................................................................ 15
3.2.1
Saran Bagi Institusi............................................. 15
3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa......................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sebagai
mahluk sosisl yang subsistem dari sistemm kehidupan, manusia tidak dapat
terlepas dari lingkungan nya. Manusia perlu menyesuaikan diri (beradaptasi)
dengan lingkungan sekitar nya. Kemampuan untuk menyesuaikan diri manusia
tergantung pada bagaimana manusia melakukan komunikasi antar manusia melakukan
komunikasi antar pribadi atau melakuakan hubunngan dengan manusia lain nya.,
Artinya, manusia hanya akan menjadi apa dan siapa, bergantung dengan siap ia
bergaul dan dihindarkan dari terjadi nya kesalahan kesalahan (negligence).
1.2 Rumusan Masalah
·
Apa yang dimaksud dengan hubungan
antar manusia?
·
Apa tujuan hubungan antar manusia?
·
Apa saja teknik-teknik hubungan
antar manusia?
·
Apa yang dimaksud dengan konsep
diri?
·
Apa yang saja yang termasuk komponen
konsep diri?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan
Umum
·
Memberikan pengetahuan tentang
konsep komunikasi.
1.3.2 Tujuan Khusus
·
Memberikan pengetahuan tentang tujuan
hubungan antar manusia
·
Memberikan pengetahuan tentang teknik-teknik
hubungan antar manusia
·
Memberikan pengetahuan
tentang konsep diri dan komponen konsep
·
Memberikan pengetahuan
tentang model Johhari Window
1.4 Sistematika
Penulisan
Sistematika penulisan yang dipakai
dalam makalah ini adalah
1)
BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari : latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sistematika
penulisan
2)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA yang terdiri dari : definisi hubungan
antar manusia, tujuan hubungan antar manusia, teknik-teknik hubungan antar
manusia, konsep diri, komponen konsep diri, dan model johari window.
3)
BAB III PENUTUP yang terdiri dari : kesimpulan dan saran baik saran bagi
institusi maupun bagi mahasiswa.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Hubungan Antar Manusia
Hubungan
antar manusia adalah proses suatu interaksi antar individu untuk mempertahankan
keseimbangan agar tercipta suatu keserasian keselarasan dan kebahagiaan dalam
tatanan manusia.
Kualitas hubungan antar
manusia di tentukan oleh model individu dalam menerapkannya. Teori (model) dan
kualitas hubungan manusia di golongkan menjadi tiga yaitu transaksional
(pertukaran social), peran, dan permainan yang akan di jelaskan sebagai
berikut:
a. Teori
Transaksional
Teori transaksional merupakan suatu
proses dimna komponen-komponennya saling terkait dan masing-masing personalnya
bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan. Kaidah dari teori transaksional
selalu dikaitkan dengan hubungan antar manusia yang harus di dasarkan pada
pertimbangan untung dan rugi.
b. Teori
Peran
Teori ini lebih menekankan pada suatu
pergaulan sosial dengan skenario yang
telah disusun di masyarakat. Setiap hubungan antar manusia diatur oleh tatanan kehidupan
yang ada di masyarakat dan masyarakat tersebut mengatur setiap manusia harus
berperan dalam kehidupan sehari-hari. Teori peran mempertimbangkan keselarasan
(harmonisasi) dalm kehidupan sehari-hari.
Apabila manusia sebagai individu dapat
memahami tatanan tersebut, maka kehidupannya menuju pada suatu keadaan yang
harmonis. Sebaliknya, apabila menyalahi atau tidak sesuai, maka akan dicemooh .
c. Teori
Permainan
Teori permainan memperlihatkan fase
manusia sepanjang siklus kehidupannya, dimulai sejak kanak-kanak, dewasa,
sampai tua.pada masa kanak-kanak, hubungan cenderung bersifat manja. Pada masa
dewasa, pergaulan atau hubungan antar manusia menjadi suatu kesadaran, tanggung
jawab, dan lugas dimasa ini.manusia akan menyadari akibat dan resiko dalam suatu
hubungan.sedangkan pada masa tua, manusia akan memaklumi kesalahan oranglain
dan hubungan diartikan sebagai suatu perasaan saling menyayangi.
2.2 Tujuan
Hubungan Antar Manusia
Hubungan antarmanusia bukanlah merupakan
suatu hubungaan tanpa arah dan tujuan. Hubungan yang baik adalah suatu proses
yang mempunyai arah dan tujuan. Tujuan dari hubungan antar manusia diantaranya
adalah mengurangi kesepian, mendapatkan rangsangan, mendapatkan pemahaman diri
(self knowledge), serta memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan penderitaan.
Hubungan antar manusia memiliki lima
tahap yaitu: Kontak, keterlibatan, keakraban, perusakan, dan pemutusan.
a.
Kontak
Tahap
pertama pada hubungan antar manusia adalah membuat kontak beberapa macam
persepsi alat indera adalah melihat, mendengar, membau. Selama tahp ini dalam
empat menit pertama interaksi awal, individu tersebut harus memutuskan
melanjutkan hubungan atau tidak. Pada tahap inilah menampilan fisik begitu
penting, karena dimensi fisik sangat terbuka, untuk diamati secara mudah.
Namun, kualitas-kualitas lain seperti sikap bersahabat, keterbukaan, dan
kedinamisan juga terungkap pada tahap ini. Jika menyukai hubungan pada tahap
ini, maka individu tersebut dapat melanjutkan ke tahap kedua.
b.
Keterlibatan
Tahap
keterlibatan adalah tahap pengenalan lebih jauh, ketika mengikatkan diri untuk
lebih mengenal individu lain dan juga mengungkapkan diri. Jika ini merupakan
hubungan persahabatan, maka kedua pihak mungkin melakukan sesuatu yang
merupakan minat bersama.
c.
Keakraban
Pada
tahap keakraban, ada rasa saling keterikatan atau ketergantungan. Kemungkinan
pada tahap ini terbina hubungan primer ( primary relationship ), dimana rasa
persahabatan dan saling percaya akan timbul.
d.
Perusakan
Dua
tahap berikutnya merupakan penurunan hubungan ketika ikatan diantara kedua
pihak melemah. Pada tahap perusakan mulai ada rasa bahwa hubungan yang telah
terjalin tidaklah sepenting sebelumnya, semakin sedikit waktu senggang, kedua
pihak saling berdiam diri, dan tidak
lagi banyang mengungkapkan diri. Jika tahap ini berkelanjutan, berarti memasuki
tahap pemutusan.
e.
Pemutusan
Terjadi
pemutusan ikatan yang mempertalikan kedua pihak. Jika bentuk ikatan tersebut
adalah perkawinan, maka pemutusan hubungan dilambangkan dengan perceraian,
walaupun pemutusan hubungan actual dapat berupa hidup berpisah. Ada kalanya terjadi perbedaan kadang-kadang
ketegangan dan keresahan semakin meningkat, permusuhan dan marah-marah terus
terjadi.
2.3 Teknik-teknik
Hubungan Antar Manusia
Dalam
membina hubungan antar manusia ada lima kualitas atau ancaman umumyang harus
dipertimbangkan, yaitu keterbukaan ( openness ), empati (empathy), sikap
mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (
equality )
a. Keterbukaan
Keterbukaan sedikit nya mengacu pada
tiga aspek dari komunikasi antar pribadi yang efektif harus terbuka kepada orang
yang di ajak berinteraksi. hal ini bukan berarti bahwa seseorang harus segera membukakan semua riwayat hidup
nya kepada orang lain. sebalik nya harus ada kesediaan untuk membuka diriatau
mengungkapkan informasi yang biasa disembunyikan. aspek yang kedua mengacu pada
kesediaan seseora ag untuk bereaksi secara jujur pada stimulasiyang datang.
orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umum nya akan menjemukan
apabila melakukan hubungan dengan orang lain. aspek ketiga menyangkut
kepemilikan perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). terbuka dalam
pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran adalah milik invidu
dan harus dipertanggung jawabkan.
b. Empati
Menurut Backrac (1976), empati adalah
kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentudari sudut
pandang orang lain itu, melalui kaca mata orang lain itu. Empati dapat
dikatakan merasakan sesuatu sepertyi orang yang mengalami nya, barada dikondisi
yang sama, merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama.
Orang yang empatik mampu memahami
motivasi, pengalaman, perasaan, sikap, harapan dan keinginan orang lain. Dengan
empati seseorang yang tinggi maka seseorang akan mampu melakukan hubungan antar
manusiadengan baik. Langkah pertama untuk mencapai empati adalah menahan godaan
mengevaluasi, menilai, menafsirkan, dan mengkritik. Kedua, semakin banyak
seseorang mengenal orang lain (keinginan, pengalaman, kemampuan, ketakutan, dan
sebagai nya) maka semakin mampu ia melihat
apa yang dilihat merasakan apa yang dirasakan orang lain. Ketiga,
cobalah merasakan apa yang dirasakan orang lain dari sudut pandang nya.
mendalami perasaan orang tersebut dalam pikiran.
Empati dapat dilakukan secara verbal dan
non verbal. Secara verbal, kita mengomunikasika empati dengan memperlihatkan
keterlibatan aktif orang lain melalui ekspresi wajah dan gerak gerik yang
sesuai konsentrasi terpusat melalui kontak mata, postur tubuh, yang penuh
perhatian, dan kedekatan fisik, serta sentuhan atau belaian yang sepantas nya.
Sedangkan secara verebal, empati dapat dilakukan dengan merelfeksi, membuat
pertanyaan tentative, mempertanyakan pesan yang berbaur, dan melakukan
pengungkapan diri.
c. Sikap
mendukung
Hubungan antar manusia yang efektif
adalah dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Hubungan yang terbuka
dan empati dapat terbina dalam suasana yang tidak mendukung. Sikap mendukup
dapat dilakukan dengan cara deskripfif bukan evaluative, spontanitas bukan
strategis, dan provisional bukan yakin. Deskriptif bukan evaluative membantu
terciptanya hubungan antar manusia. Spontanitas membantu menciptakan suasana
mendukung. Provosional berarti bersikap tentative dan berpikiran terbuka serta
bersedia mendengar pandangan yang berlawanan dan bersedia mengubah posisi jika
keadaan mengharuskan. Provosiona, berarti terbuka, dengan kesadaran penuh,
serta bersedia mengubah sikap dan pendapat.
d. Sikap
positif
Sikap positif dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu menyatakam sikap positif dan secara positif mendukung orang untuk melakuakan
hubungan antar manusia. Siukap komunikasi mengacu pada dua aspek dari
komunikasi inter personal. Pertama, komunikasi intrpersonal terbina jika
seseorang memiliki sikap positif terhadap diri nya sendiri. Kedua, perasaan
positif sangat penting untuk melakukan hubungan antar manusia secara efektif.
Dorongan (stroking) atau dukungan
berkaitan dengan sikap positif. Perilaku mendukung akan menunjukkan
penghargaan, keberadaan, dan penting nya peran seseorang dalam melakukan
hubungan dengan orang lain. Dukungan positif biasa nya dilakukan dengan cara
member pujian atau penghargaan serta akaan mendukung citra pribadi seseorang
dan jauh dari ras kebencian.
e. Kesetaraan
Hubungan antar manusia akan lebih
efektif apabila berada dalam suasan setara, artinya harus ada pengakuan secara
diam diam bahwa kedua pihak sama sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing
msing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk diksumbangkan. Dalam hubungan
antar manusia, kesetaraanakan menghindarkan diri dari ketidaksepakatan dan konflik.
Konflik dianggap sebagai suatu upaya untuk memahami suatu perbedaan. Kesetaraan tidak berarti menerima dan
menyetujui semua perilaku verbal dan non verbal orang lain. Kesetaraan berarti
menerima pihak lain dan memberika penghargaan pisitif secara tidak bersyarat
kepada orang lain.
2.4 Konsep
Diri
Menurut stuart dan Laraia (2001), konsep diri adalah semua nilai,
ide,perasaan, pikiran dan keyakinan yang kuat tentang diri yang memengaruhi
hubungan dengan orang lain. Sedangkan, Keliat (1997) mengemukakan bahwa konsep
diri adalh presepsiindividu tentang karakteristik dan kemampuan nya, kinteraksi
dengan orang lain dan lingkungan nya, serta nilai yang dengan pengalaman
/objek/tujuan/ide.
Faktor factor yang mempengaruhi konsep
diri adalah sebagai berikut.
a. Tahap
perkembangan
Konsep diri berkembang sejak lahir
secara bertahap, yaitu dimulai denagn cara mengenal dan membedaka orang
lain,membedakan diri dengan orang lain, kemudian melakukan aktivitas eksplorasi
pengalaman dengan diri sendiri dan berkaitan dengan perkembngan bahasa. Pada
tahap perkembangan manusia, konsep diri merupaka suatu proses yang terus
menerus berlangsung didasarkan pada pengalaman interaksi dan budaya,perasaan
positi dan berharga, persepsi dan kompetensi yang dimiliki, peniliaan diri
sendiri dan orang lain serta aktualisasi.
b. Orang
penting lain
Orang penting lain dalam kehidupan
manusia sabgat memengaruhi konsep diri seseorang. Belajar diri sendiri melalui
cermin orang lain memengaruhi konsep diri. Pada anak kecil dan keluarga, hal
hal yang akan berdampak pada perkembngan
konsep diri anak adalah perasaan adalah perasaan adekuat atau tidak, perasaan
diteriama atau ditolak, kesempatan identifikasi, dan harapan diterima orang
lain. Sedangkan pada remaja (pertemanan) orang dewasa lain budaya dan
sosialisasi membawa dampak besar terhadap perkembngan konsep diri.
c. Persepsi
Faktor persepsi
individu membbawa dampak pada perkembangam konsep diri. Persepsi individual
berarti bagi nya konsisten dengan kebutuhan dan nilai personal. Apabila
persepsi akan individual lemah atau negatif maka individu akan cendrung
distorsi, mempunyai pandangan yang sempit, dan tidak memiliki rasa percaya
diri. Persepsi induvidu yang negatif membawa individu yang positif membawa pada
keadaan selalu terancam dan kecemasan. Sebalik nya, persepsi induvidu yang positif
akan membawa individu pada pribadi yang terbuka dan jujur sehingga individu
akan selalu menerima keadaan dan
kesuksesan akan menyertai nya.
2.5 Komponen
Konsep Diri
Konsep
diri terdiri atas citra diri, ideal diri, harga diri, identitas diri, dan
peran.
a.
Citra diri
Merupakan persepsi atau perasan masa
lalu dan saat ini tantang ukuran, penampilan, fungsi dan potensi tubuh.
Perkembangan
citra diri belum ada saat lahir. Citra diri merupakan bagian yang erat dengan
tubuh ( pakaian, mainan, dan peralatan tubuh) dan penampilan. Aabila konsep dri
positif maka individu akan meneriama dan menyukai tubuh nya, sehingga harga
diri individu terbebas dari kecemasan (anxciety).
Ganguan citra
diri, merupakan persepsi tentang tubuh akibat perubahan ukuran, bentuk,
struktur, fungsi,keterbatasan makna atau objek yang sering kontak dengan tubuh.
Tanda
tanda gangaguan citra diri adalah sebagai berikut.
1.
Menolak untuk melihat
dan menyentuh bagian tubuh yang berubah.
2.
Tidak menerima
perubahan tubuh yang terjadi atau akan terjadi.
3.
Menolak penjelasan
mengenai peruibahan tubuh.
4.
Persepsi negative
terhadap tubuh.
5.
Preokupasi dengan
bagian tubuh yang hilang.
6.
Mengungkapkan
keputusan.
7.
Mengungkapkan
katakutan.
b.
Ideal mandiri
Merupakan persepsi individu bagai
mana ia harus berprilaku berdasarkan standar personal. Ideal diri dapat berupa
gambaran individu yang disukai, aspirai, tujuan, atau nilai yang ingin dicapai.
c.
Harga diri
Merupakan
penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisis sejauh mana
perilaku mencapai ideal diri. Harga diri berkaitan denga cita cita, apabila
cita cita dapat tercapai,maka individu akan sukses dan harga diri nya tinggi.
Sebalik nya, apabila cita cita gagal di capai, maka harga diri cendrung menurun
atau rendah.
Meningkatkan
harga diri dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.
Memberi kesempatan
sukses pada diri disertai penghargaan pada saat sukses.
2.
Menanamkan ideal diri
serta harapan yang realistis dan tidak selalu tinggi sesuai latar belakang
social budaya berlaku.
3.
Mendukung diri sendiri
untuk berparsipasi.
4.
Membantu membentuk
pertahanan untuk hal hal yang mengganggu.
d. Identitas
diri
Merupakan
kesadaran akan keunikan diri sendiri yang bersumber dari penilaian dan
observasi diri sendiri. Secara mendasar, identitas diri adalh sintesis dari
semua aspek yang mewakili diriyang di organisasi menjadi suatu keutuhan.
Perkembangan identitas diri sudah ada sejak
lahir yang dimulai dengan adanya proses identifikasi dan intropeksi diri .
proses identifikasi seperti hubungan ibu dan bayi, hubungan anak dengan orang
tua \atau guru atau teman, tokoh terkait dengan aspek seksual, dan gambaran
diri. proses intropeksi seperti evaluasi diri, penghargaan diri, dan berpikir
kritis.
Individu
dengan identitas diri yang kuat akan selalu memandang diri secara unik, merasa
diri berbeda dengan orang lain, merasa
diri berbeda dengan orang lain, merasa otonomi (mampu berdiri juga
menghargai), percaya, menerima, dan dapatmengontrol dirinya sendiri), mempunyai
persepsi positif tentang citra tubuh, peran, dan konsep diri. sebaliknya,
individu yang selalu merasa ragu, tidak konsisten dalam menilai diri, sukar
memutuskan atau menetapkan tujuan (keiginan) adalah individu yang mengalami
gangguan identitas diri.
e. Peran
Merupakan
seperangkat perilaku yang diharapkan secara social yang berhubungan dengan
fungsi invidu pda berbagai kelompok social. perkembangan peran dipengaruhi oleh
model peran dan kesempatan berperan. penyesuaian peran dipengaruhi oleh
factor-faktor seperti ketidakjelasan perilaku, konsistensi respon orang terdekat
terhadap peran,kecocokan atau keseimbangan berbagai peran, serta keselarasan
budaya dan harapan terhadap peran tersebut.
2.6 Model
Johari Window
Banyak
pendapat mengatakan bidan perlu menjawab
pertanyaan “siapa saya”. Bidan harus dapat mengkaji perasaan, reaksi, dan perilaku nya baik secara pribadi maupun
sebagai pemberi pelayanan. Kesadaraan ini yang yang kan membuat bidan meneriama
perbedaan dan keunikan klien. Kesadaran diri dan perkembangan diri perlu
ditingkatkan agar penggunaan diri secara terapeutik lebih efektif. Model
jendela johari window (johari window) menggambarkan perilaku, pikiran, dan
perasaan seseorang.
Kuadran
1 ( diri terbuka-open) adalah kuadran yang terdiri atas perilaku, pikiran, dan
perasaan yang diketahui oleh individu dan orang lain disekitar nya. Kuadran 2
(diri buta-blind) disebut kuadran buta karena hanya diketahui orang lain.
Kuadran 3(diri tersembunyi atau rahasia-hidden) disebut rahasia karena hanya
diketahui oleh orang tersebut. Kuadran 4 (diri gelap-unknow) disebut kuadran yang
tidak diketahui atau gelap karena berisi aspek aspek diri yang tidak diketahui
oleh individu tersebut dan orang lain.
Tiga prinsip
yang dapat dari Johari Window adalah.
1.
Perubahan suatu kuadran
akan mempengaruhi kuadran lain nya.
2.
Jika kuadran 1 adalah yang
paling kecil, berarti komunikasi nya buruk atau kesadaran diri nya kurang.
3.
Kuadran 1 paling besar
pada individu yang mempunyai kesadran
diriu tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hubungan antar manusia merupakan
pengalaman belajar bersama dan pengalaman perbaikan diri bagi bidan maupun
klien. Dalam hal ini,bidan memakai diri nya secara terapeutik dan memakai
berbagia teknik hubungan antar manusia agar perilaku berubah karah yang positif
seoptimal mungkin. Agar bidan dapat melakukan hubungan antar manusia dengar
baik, bidan dapat menganalisis diri nya melelkui kesadran diri. Dengan mengenal
dan menerima diri sendiriu,bidan akan mampu dan mengenal nya bahwa klien nya
itu berbeda dan unik. Analisis hubungan
antar manusia yang menggunakan teknik yang baik antara bidan dengan klie perlu
dilakuka untuk mengevaluasi perkembangan hubungan serta mententukan teknik dan
keterampilan yang tepatdalam setiap tahap untuk mengatasi klien dengan prinsip
disini dan saat ini (here and now).
Dalam praktik komunikasi dan
konseling kebidabidanan, keterampilan untuk membina hubungan antar manusia
menjadi sangat penting. Secara harfiah, hubungan antar manusia merupaka
penerapan dari keterampilan komunikasi interpersonal. Dalam penerapan nya,
sebelum melakukan hubungan antar manusia diperlukan pemahan konsep diri dan
pemahaman diri. Proses peningkatan kesadran diri dalam hubungan antar manusia
seringkali menyakitkan dan tidak mudah khusus nya jika ditemukan konflik dengan
ideal diri, tetapi merupakan tantangan untuk berubah dan tumbuh. Penggunaan
teknik antar manusia disertai dengan kesaran drii yang tinggi merupakan dasra
utama agar dapat memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas.
3.2 Saran
3.2.1
Saran Bagi Institusi
Diharapkan bagi institusi dan dosen
dapat membimbing kami agar nantinya mahasiswa bisa memahami materi yang
diberikan oleh dosen pembimbing. Serta diharapkan institusi untuk menyediakan
dan memperbanyak referensi di perpustakaan.
3.2.2
Saran Bagi Mahasiswa
1. Diharapkan
mahasiswa mampu memahami tujuan hubungan antar manusia dan menyadari bahwa hal
itu penting..
2. Diharapkan
mahasiswa mampu memahami dan menerapkan teknik-teknik hubungan antar manusia,
konsep diri, komponen diri dan model Johari Window.
DAFTAR
PUSTAKA
Yulifah, R. dan Yuswanto. 2009. Komunikasi dan
Konseling Dalam Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Priyanto, A. 2009. Komunikasi dan Konseling Aplikasi
dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba
Medika
www.masbied.com/search/tujuan-hubungan-antar-manusia