Selasa, 23 April 2013

HUBUNGAN ANTAR MANUSIA


HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Dosen Mata Kuliah
Yeni Adriani, S.ST



Disusun Oleh :
Kelompok 4
1.       Kamilatin Nisa                         15.401.12.023
2.       Lina Swastianingsih                 15.401.12.024
3.       Merina Eka Pertiwi                  15.401.12.025
4.       Moniq Sari Hidayah                15.401.12.026
5.       Neli Faradiba                           15.401.12.027
6.       Ni Gusti Ayu Erjayanti D.H    15.401.12.028
7.       Novianti Januartin                   15.401.12.029
8.       Oktavia Anggraini P.A.           15.401.12.030
                                                 


AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
PRODI D III KEBIDANAN
2012/2013
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas disajikan selain mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan anugerah-Nya, sehingga dapat terselesaikan penulisan makalah guna menyelesaikan tugas mata kuliah IKD IV dengan judul “Hubungan Antar Manusia”.
Dengan menyelesaikan makalah ini tentunya tidak akan memberikan hasil yang memuaskan apabila tidak disertai bantuan dan bimbingan kepada penulis. Untuk itu pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.         Ibu Anis Yuliastutik, S.Kep., Ns., M.Kes, selaku Direktur Akademi Kesehatan Rustida;
2.         Ibu Sri Aningsih, S.Pd, S.ST, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Rustida;
3.         Yeni Adriani, S.ST,  selaku dosen pembimbing;
4.         Teman – teman prodi D III Kebidanan semester 1.
            Semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
            Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak hal-hal yang belum sempurna. Oleh sebab itu penulis tetap berharap atau menerima dengan tangan terbuka mengenai kritik maupun saran yang sifatnya membangun sehingga dapat menambah kesempurnaan dari makalah ini.     
                                               
                                                                                    Krikilan, Maret 2013

Penyusun

Daftar Isi
Halaman
Judul .......................................................................................................       i          
Kata Pengantar......................................................................................       ii
Daftar Isi.................................................................................................       iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1       Latar belakang..................................................................      1
1.2       Rumusan Masalah............................................................       1
1.3       Tujuan penulisan..............................................................       1
                        1.3.1    Tujuan Umum......................................................       1
                        1.3.2    Tujuan Khusus.....................................................       1
1.4       Sistematika Penulisan.......................................................      2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1       Definisi Hubungan Antar Manusia  ...................................    3
2.2       Tujuan Hubungan Antar Manusia .....................................     4
2.3       Teknik-teknik Antar Manusia ...........................................     6
2.4       Konsep Diri .......................................................................     8
2.5       Komponen Konsep Diri ....................................................     10
2.6       Model Johari Window........................................................    12
BAB III PENUTUP
3.1       Kesimpulan......................................................................       14
3.2       Saran................................................................................       15
            3.2.1    Saran Bagi Institusi.............................................        15
            3.2.2    Saran Bagi Mahasiswa.........................................       15
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sebagai mahluk sosisl yang subsistem dari sistemm kehidupan, manusia tidak dapat terlepas dari lingkungan nya. Manusia perlu menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan lingkungan sekitar nya. Kemampuan untuk menyesuaikan diri manusia tergantung pada bagaimana manusia melakukan komunikasi antar manusia melakukan komunikasi antar pribadi atau melakuakan hubunngan dengan manusia lain nya., Artinya, manusia hanya akan menjadi apa dan siapa, bergantung dengan siap ia bergaul dan dihindarkan dari terjadi nya kesalahan kesalahan (negligence).
1.2       Rumusan Masalah
·                Apa yang dimaksud dengan hubungan antar manusia?
·                Apa tujuan hubungan antar manusia?
·                Apa saja teknik-teknik hubungan antar manusia?
·                Apa yang dimaksud dengan konsep diri?
·                Apa yang saja yang termasuk komponen konsep diri?

1.3  Tujuan
1.3.1          Tujuan Umum
·         Memberikan pengetahuan tentang konsep komunikasi.
1.3.2         Tujuan Khusus
·         Memberikan pengetahuan tentang tujuan hubungan antar manusia
·         Memberikan pengetahuan tentang teknik-teknik hubungan antar manusia
·         Memberikan pengetahuan tentang konsep diri dan komponen konsep
·         Memberikan pengetahuan tentang model Johhari Window

1.4       Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang dipakai dalam makalah ini adalah
1)      BAB I PENDAHULUAN  yang  terdiri dari :  latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sistematika penulisan
2)      BAB II TINJAUAN PUSTAKA yang terdiri dari : definisi hubungan antar manusia, tujuan hubungan antar manusia, teknik-teknik hubungan antar manusia, konsep diri, komponen konsep diri, dan model johari window.
3)      BAB III PENUTUP yang terdiri dari : kesimpulan dan saran baik saran bagi institusi maupun bagi mahasiswa.
















BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1  Definisi Hubungan Antar Manusia
Hubungan antar manusia adalah proses suatu interaksi antar individu untuk mempertahankan keseimbangan agar tercipta suatu keserasian keselarasan dan kebahagiaan dalam tatanan manusia.
                  Kualitas hubungan antar manusia di tentukan oleh model individu dalam menerapkannya. Teori (model) dan kualitas hubungan manusia di golongkan menjadi tiga yaitu transaksional (pertukaran social), peran, dan permainan yang akan di jelaskan sebagai berikut:

a.       Teori Transaksional
Teori transaksional merupakan suatu proses dimna komponen-komponennya saling terkait dan masing-masing personalnya bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan. Kaidah dari teori transaksional selalu dikaitkan dengan hubungan antar manusia yang harus di dasarkan pada pertimbangan untung dan rugi.

b.      Teori Peran
Teori ini lebih menekankan pada suatu pergaulan sosial dengan skenario  yang telah disusun di masyarakat. Setiap hubungan antar manusia diatur oleh tatanan kehidupan yang ada di masyarakat dan masyarakat tersebut mengatur setiap manusia harus berperan dalam kehidupan sehari-hari. Teori peran mempertimbangkan keselarasan (harmonisasi) dalm kehidupan sehari-hari.
Apabila manusia sebagai individu dapat memahami tatanan tersebut, maka kehidupannya menuju pada suatu keadaan yang harmonis. Sebaliknya, apabila menyalahi atau tidak sesuai, maka akan dicemooh .

c.       Teori Permainan
Teori permainan memperlihatkan fase manusia sepanjang siklus kehidupannya, dimulai sejak kanak-kanak, dewasa, sampai tua.pada masa kanak-kanak, hubungan cenderung bersifat manja. Pada masa dewasa, pergaulan atau hubungan antar manusia menjadi suatu kesadaran, tanggung jawab, dan lugas dimasa ini.manusia akan menyadari akibat dan resiko dalam suatu hubungan.sedangkan pada masa tua, manusia akan memaklumi kesalahan oranglain dan hubungan diartikan sebagai suatu perasaan saling menyayangi.

2.2  Tujuan Hubungan Antar Manusia
Hubungan antarmanusia bukanlah merupakan suatu hubungaan tanpa arah dan tujuan. Hubungan yang baik adalah suatu proses yang mempunyai arah dan tujuan. Tujuan dari hubungan antar manusia diantaranya adalah mengurangi kesepian, mendapatkan rangsangan, mendapatkan pemahaman diri (self knowledge), serta memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan penderitaan.
Hubungan antar manusia memiliki lima tahap yaitu: Kontak, keterlibatan, keakraban, perusakan, dan pemutusan.

a.         Kontak
Tahap pertama pada hubungan antar manusia adalah membuat kontak beberapa macam persepsi alat indera adalah melihat, mendengar, membau. Selama tahp ini dalam empat menit pertama interaksi awal, individu tersebut harus memutuskan melanjutkan hubungan atau tidak. Pada tahap inilah menampilan fisik begitu penting, karena dimensi fisik sangat terbuka, untuk diamati secara mudah. Namun, kualitas-kualitas lain seperti sikap bersahabat, keterbukaan, dan kedinamisan juga terungkap pada tahap ini. Jika menyukai hubungan pada tahap ini, maka individu tersebut dapat melanjutkan ke tahap kedua.

b.         Keterlibatan
Tahap keterlibatan adalah tahap pengenalan lebih jauh, ketika mengikatkan diri untuk lebih mengenal individu lain dan juga mengungkapkan diri. Jika ini merupakan hubungan persahabatan, maka kedua pihak mungkin melakukan sesuatu yang merupakan minat bersama.

c.         Keakraban
Pada tahap keakraban, ada rasa saling keterikatan atau ketergantungan. Kemungkinan pada tahap ini terbina hubungan primer ( primary relationship ), dimana rasa persahabatan dan saling percaya akan timbul.

d.        Perusakan
Dua tahap berikutnya merupakan penurunan hubungan ketika ikatan diantara kedua pihak melemah. Pada tahap perusakan mulai ada rasa bahwa hubungan yang telah terjalin tidaklah sepenting sebelumnya, semakin sedikit waktu senggang, kedua pihak  saling berdiam diri, dan tidak lagi banyang mengungkapkan diri. Jika tahap ini berkelanjutan, berarti memasuki tahap pemutusan.

e.         Pemutusan
Terjadi pemutusan ikatan yang mempertalikan kedua pihak. Jika bentuk ikatan tersebut adalah perkawinan, maka pemutusan hubungan dilambangkan dengan perceraian, walaupun pemutusan hubungan actual dapat berupa hidup  berpisah. Ada kalanya terjadi perbedaan kadang-kadang ketegangan dan keresahan semakin meningkat, permusuhan dan marah-marah terus terjadi.




2.3  Teknik-teknik Hubungan Antar Manusia
Dalam membina hubungan antar manusia ada lima kualitas atau ancaman umumyang harus dipertimbangkan, yaitu keterbukaan ( openness ), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan ( equality )

a.       Keterbukaan
Keterbukaan sedikit nya mengacu pada tiga aspek dari komunikasi antar pribadi yang efektif harus terbuka kepada orang yang di ajak berinteraksi. hal ini bukan berarti bahwa seseorang  harus segera membukakan semua riwayat hidup nya kepada orang lain. sebalik nya harus ada kesediaan untuk membuka diriatau mengungkapkan informasi yang biasa disembunyikan. aspek yang kedua mengacu pada kesediaan seseora ag untuk bereaksi secara jujur pada stimulasiyang datang. orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umum nya akan menjemukan apabila melakukan hubungan dengan orang lain. aspek ketiga menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran adalah milik invidu dan harus dipertanggung jawabkan.

b.      Empati
Menurut Backrac (1976), empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami  orang lain pada suatu saat tertentudari sudut pandang orang lain itu, melalui kaca mata orang lain itu. Empati dapat dikatakan merasakan sesuatu sepertyi orang yang mengalami nya, barada dikondisi yang sama, merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama.
Orang yang empatik mampu memahami motivasi, pengalaman, perasaan, sikap, harapan dan keinginan orang lain. Dengan empati seseorang yang tinggi maka seseorang akan mampu melakukan hubungan antar manusiadengan baik. Langkah pertama untuk mencapai empati adalah menahan godaan mengevaluasi, menilai, menafsirkan, dan mengkritik. Kedua, semakin banyak seseorang mengenal orang lain (keinginan, pengalaman, kemampuan, ketakutan, dan sebagai nya) maka semakin mampu ia melihat  apa yang dilihat merasakan apa yang dirasakan orang lain. Ketiga, cobalah merasakan apa yang dirasakan orang lain dari sudut pandang nya. mendalami perasaan orang tersebut dalam pikiran.
Empati dapat dilakukan secara verbal dan non verbal. Secara verbal, kita mengomunikasika empati dengan memperlihatkan keterlibatan aktif orang lain melalui ekspresi wajah dan gerak gerik yang sesuai konsentrasi terpusat melalui kontak mata, postur tubuh, yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik, serta sentuhan atau belaian yang sepantas nya. Sedangkan secara verebal, empati dapat dilakukan dengan merelfeksi, membuat pertanyaan tentative, mempertanyakan pesan yang berbaur, dan melakukan pengungkapan diri.

c.       Sikap mendukung
Hubungan antar manusia yang efektif adalah dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Hubungan yang terbuka dan empati dapat terbina dalam suasana yang tidak mendukung. Sikap mendukup dapat dilakukan dengan cara deskripfif bukan evaluative, spontanitas bukan strategis, dan provisional bukan yakin. Deskriptif bukan evaluative membantu terciptanya hubungan antar manusia. Spontanitas membantu menciptakan suasana mendukung. Provosional berarti bersikap tentative dan berpikiran terbuka serta bersedia mendengar pandangan yang berlawanan dan bersedia mengubah posisi jika keadaan mengharuskan. Provosiona, berarti terbuka, dengan kesadaran penuh, serta bersedia mengubah sikap dan pendapat.

d.      Sikap positif
Sikap positif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menyatakam sikap positif dan secara positif mendukung orang untuk melakuakan hubungan antar manusia. Siukap komunikasi mengacu pada dua aspek dari komunikasi inter personal. Pertama, komunikasi intrpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri nya sendiri. Kedua, perasaan positif sangat penting untuk melakukan hubungan antar manusia secara efektif.
Dorongan (stroking) atau dukungan berkaitan dengan sikap positif. Perilaku mendukung akan menunjukkan penghargaan, keberadaan, dan penting nya peran seseorang dalam melakukan hubungan dengan orang lain. Dukungan positif biasa nya dilakukan dengan cara member pujian atau penghargaan serta akaan mendukung citra pribadi seseorang dan jauh dari ras kebencian.

e.       Kesetaraan
Hubungan antar manusia akan lebih efektif apabila berada dalam suasan setara, artinya harus ada pengakuan secara diam diam bahwa kedua pihak sama sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing msing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk diksumbangkan. Dalam hubungan antar manusia, kesetaraanakan menghindarkan diri dari ketidaksepakatan dan konflik. Konflik dianggap sebagai suatu upaya untuk memahami suatu perbedaan.  Kesetaraan tidak berarti menerima dan menyetujui semua perilaku verbal dan non verbal orang lain. Kesetaraan berarti menerima pihak lain dan memberika penghargaan pisitif secara tidak bersyarat kepada orang lain.

2.4  Konsep Diri
Menurut stuart dan Laraia  (2001), konsep diri adalah semua nilai, ide,perasaan, pikiran dan keyakinan yang kuat tentang diri yang memengaruhi hubungan dengan orang lain. Sedangkan, Keliat (1997) mengemukakan bahwa konsep diri adalh presepsiindividu tentang karakteristik dan kemampuan nya, kinteraksi dengan orang lain dan lingkungan nya, serta nilai yang dengan pengalaman /objek/tujuan/ide.


Faktor factor yang mempengaruhi konsep diri adalah sebagai berikut.

a.       Tahap perkembangan
Konsep diri berkembang sejak lahir secara bertahap, yaitu dimulai denagn cara mengenal dan membedaka orang lain,membedakan diri dengan orang lain, kemudian melakukan aktivitas eksplorasi pengalaman dengan diri sendiri dan berkaitan dengan perkembngan bahasa. Pada tahap perkembangan manusia, konsep diri merupaka suatu proses yang terus menerus berlangsung didasarkan pada pengalaman interaksi dan budaya,perasaan positi dan berharga, persepsi dan kompetensi yang dimiliki, peniliaan diri sendiri dan orang lain serta aktualisasi.

b.      Orang penting lain
Orang penting lain dalam kehidupan manusia sabgat memengaruhi konsep diri seseorang. Belajar diri sendiri melalui cermin orang lain memengaruhi konsep diri. Pada anak kecil dan keluarga, hal hal yang akan berdampak pada  perkembngan konsep diri anak adalah perasaan adalah perasaan adekuat atau tidak, perasaan diteriama atau ditolak, kesempatan identifikasi, dan harapan diterima orang lain. Sedangkan pada remaja (pertemanan) orang dewasa lain budaya dan sosialisasi membawa dampak besar terhadap perkembngan konsep diri.      

c.       Persepsi
Faktor persepsi individu membbawa dampak pada perkembangam konsep diri. Persepsi individual berarti bagi nya konsisten dengan kebutuhan dan nilai personal. Apabila persepsi akan individual lemah atau negatif maka individu akan cendrung distorsi, mempunyai pandangan yang sempit, dan tidak memiliki rasa percaya diri. Persepsi induvidu yang negatif membawa individu yang positif membawa pada keadaan  selalu terancam dan kecemasan.  Sebalik nya, persepsi induvidu yang positif akan membawa individu pada pribadi yang terbuka dan jujur sehingga individu akan selalu menerima keadaan  dan kesuksesan akan menyertai nya.

2.5  Komponen Konsep Diri
                 Konsep diri terdiri atas citra diri, ideal diri, harga diri, identitas diri, dan peran.
a.    Citra diri
            Merupakan persepsi atau perasan masa lalu dan saat ini tantang ukuran, penampilan, fungsi dan potensi tubuh.
Perkembangan citra diri belum ada saat lahir. Citra diri merupakan bagian yang erat dengan tubuh ( pakaian, mainan, dan peralatan tubuh) dan penampilan. Aabila konsep dri positif maka individu akan meneriama dan menyukai tubuh nya, sehingga harga diri individu terbebas dari kecemasan (anxciety).
Ganguan citra diri, merupakan persepsi tentang tubuh akibat perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi,keterbatasan makna atau objek yang sering kontak dengan tubuh.
Tanda tanda gangaguan citra diri adalah sebagai berikut.
1.         Menolak untuk melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah.
2.         Tidak menerima perubahan tubuh yang terjadi atau akan terjadi.
3.         Menolak penjelasan mengenai peruibahan tubuh.
4.         Persepsi negative terhadap tubuh.
5.         Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang.
6.         Mengungkapkan keputusan.
7.         Mengungkapkan katakutan.




b.    Ideal mandiri
              Merupakan persepsi individu bagai mana ia harus berprilaku berdasarkan standar personal. Ideal diri dapat berupa gambaran individu yang disukai, aspirai, tujuan, atau nilai yang ingin dicapai.

c.    Harga diri
Merupakan penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisis sejauh mana perilaku mencapai ideal diri. Harga diri berkaitan denga cita cita, apabila cita cita dapat tercapai,maka individu akan sukses dan harga diri nya tinggi. Sebalik nya, apabila cita cita gagal di capai, maka harga diri cendrung menurun atau rendah.
Meningkatkan harga diri dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.    Memberi kesempatan sukses pada diri disertai penghargaan pada saat sukses.
2.    Menanamkan ideal diri serta harapan yang realistis dan tidak selalu tinggi sesuai latar belakang social budaya berlaku.
3.    Mendukung diri sendiri untuk berparsipasi.
4.    Membantu membentuk pertahanan untuk hal hal yang mengganggu.

d.      Identitas diri
Merupakan kesadaran akan keunikan diri sendiri yang bersumber dari penilaian dan observasi diri sendiri. Secara mendasar, identitas diri adalh sintesis dari semua aspek yang mewakili diriyang di organisasi menjadi suatu keutuhan.
    Perkembangan identitas diri sudah ada sejak lahir yang dimulai dengan adanya proses identifikasi dan intropeksi diri . proses identifikasi seperti hubungan ibu dan bayi, hubungan anak dengan orang tua \atau guru atau teman, tokoh terkait dengan aspek seksual, dan gambaran diri. proses intropeksi seperti evaluasi diri, penghargaan diri, dan berpikir kritis.
Individu dengan identitas diri yang kuat akan selalu memandang diri secara unik, merasa diri berbeda dengan orang lain, merasa  diri berbeda dengan orang lain, merasa otonomi (mampu berdiri juga menghargai), percaya, menerima, dan dapatmengontrol dirinya sendiri), mempunyai persepsi positif tentang citra tubuh, peran, dan konsep diri. sebaliknya, individu yang selalu merasa ragu, tidak konsisten dalam menilai diri, sukar memutuskan atau menetapkan tujuan (keiginan) adalah individu yang mengalami gangguan identitas diri.

e.       Peran
Merupakan seperangkat perilaku yang diharapkan secara social yang berhubungan dengan fungsi invidu pda berbagai kelompok social. perkembangan peran dipengaruhi oleh model peran dan kesempatan berperan. penyesuaian peran dipengaruhi oleh factor-faktor seperti ketidakjelasan perilaku, konsistensi respon orang terdekat terhadap peran,kecocokan atau keseimbangan berbagai peran, serta keselarasan budaya dan harapan terhadap peran tersebut.

2.6  Model Johari Window
Banyak pendapat mengatakan bidan perlu menjawab  pertanyaan “siapa saya”. Bidan harus dapat mengkaji perasaan, reaksi,  dan perilaku nya baik secara pribadi maupun sebagai pemberi pelayanan. Kesadaraan ini yang yang kan membuat bidan meneriama perbedaan dan keunikan klien. Kesadaran diri dan perkembangan diri perlu ditingkatkan agar penggunaan diri secara terapeutik lebih efektif. Model jendela johari window (johari window) menggambarkan perilaku, pikiran, dan perasaan seseorang.
Kuadran 1 ( diri terbuka-open) adalah kuadran yang terdiri atas perilaku, pikiran, dan perasaan yang diketahui oleh individu dan orang lain disekitar nya. Kuadran 2 (diri buta-blind) disebut kuadran buta karena hanya diketahui orang lain. Kuadran 3(diri tersembunyi atau rahasia-hidden) disebut rahasia karena hanya diketahui oleh orang tersebut. Kuadran 4 (diri gelap-unknow) disebut kuadran yang tidak diketahui atau gelap karena berisi aspek aspek diri yang tidak diketahui oleh individu tersebut dan orang lain.

Tiga prinsip yang dapat dari Johari Window adalah.
1.         Perubahan suatu kuadran akan mempengaruhi kuadran lain nya.
2.         Jika kuadran 1 adalah yang paling kecil, berarti komunikasi nya buruk atau kesadaran diri nya kurang.
3.         Kuadran 1 paling besar pada individu  yang mempunyai kesadran diriu tinggi.


















BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Hubungan antar manusia merupakan pengalaman belajar bersama dan pengalaman perbaikan diri bagi bidan maupun klien. Dalam hal ini,bidan memakai diri nya secara terapeutik dan memakai berbagia teknik hubungan antar manusia agar perilaku berubah karah yang positif seoptimal mungkin. Agar bidan dapat melakukan hubungan antar manusia dengar baik, bidan dapat menganalisis diri nya melelkui kesadran diri. Dengan mengenal dan menerima diri sendiriu,bidan akan mampu dan mengenal nya bahwa klien nya itu berbeda dan unik.  Analisis hubungan antar manusia yang menggunakan teknik yang baik antara bidan dengan klie perlu dilakuka untuk mengevaluasi perkembangan hubungan serta mententukan teknik dan keterampilan yang tepatdalam setiap tahap untuk mengatasi klien dengan prinsip disini dan saat ini (here and now).
Dalam praktik komunikasi dan konseling kebidabidanan, keterampilan untuk membina hubungan antar manusia menjadi sangat penting. Secara harfiah, hubungan antar manusia merupaka penerapan dari keterampilan komunikasi interpersonal. Dalam penerapan nya, sebelum melakukan hubungan antar manusia diperlukan pemahan konsep diri dan pemahaman diri. Proses peningkatan kesadran diri dalam hubungan antar manusia seringkali menyakitkan dan tidak mudah khusus nya jika ditemukan konflik dengan ideal diri, tetapi merupakan tantangan untuk berubah dan tumbuh. Penggunaan teknik antar manusia disertai dengan kesaran drii yang tinggi merupakan dasra utama agar dapat memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas.


3.2    Saran
3.2.1             Saran Bagi Institusi
Diharapkan bagi institusi dan dosen dapat membimbing kami agar nantinya mahasiswa bisa memahami materi yang diberikan oleh dosen pembimbing. Serta diharapkan institusi untuk menyediakan dan memperbanyak referensi di perpustakaan.

3.2.2             Saran Bagi Mahasiswa
1.      Diharapkan mahasiswa mampu memahami tujuan hubungan antar manusia dan menyadari bahwa hal itu penting..
2.      Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan menerapkan teknik-teknik hubungan antar manusia, konsep diri, komponen diri dan model Johari Window.













DAFTAR PUSTAKA

Yulifah, R. dan Yuswanto. 2009. Komunikasi dan Konseling Dalam Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Priyanto, A. 2009. Komunikasi dan Konseling Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba Medika
www.masbied.com/search/tujuan-hubungan-antar-manusia